SMK Muhammadiyah Kretek Gelar Sinkronisasi Kurikulum Bersama Dunia Usaha dan Industri



Kretek, 9 Juli 2025 – SMK Muhammadiyah Kretek kembali menegaskan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan vokasional yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan zaman. Melalui kegiatan Sinkronisasi Kurikulum SMK bersama Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), sekolah melibatkan berbagai pihak untuk menyelaraskan kurikulum pembelajaran dengan kebutuhan nyata di lapangan.

Kegiatan yang berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.00 WIB ini dihadiri oleh:

  • Kepala SMK Muhammadiyah Kretek: Bapak Anggit Nurochman, S.Pd., M.Pd.
  • Pengawas SMK Kabupaten Bantul: Ibu Giyarsih, M.Pd.
  • Perwakilan DUDI Jurusan AK: Ibu Fitri Hidayati, S.Akt. dari BPR BDW
  • Perwakilan DUDI Jurusan RPL: Bapak Riki Setiawan, S.E. dari CV Soraya World IT Consultant
  • Perwakilan DUDI Jurusan TSM: Bapak Eko Setiabudi, S.Pd. dari Yamaha Budi Jaya
  • Majelis Dikdasmen dan PNF PCM Kretek: Bapak Sri Maryanto, M.Pd.
  • Ketua Komite Sekolah: Bapak Drs. Suyudiharta
  • Waka Kurikulum SMK Muhammadiyah Kretek: Ibu Cahya Wijayati, S.Pd.

Finalisasi Kurikulum sebagai Komitmen Pendidikan Adaptif

Kepala sekolah, Bapak Anggit Nurochman, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari finalisasi dan sinkronisasi kurikulum yang akan digunakan pada tahun pelajaran 2025/2026. Kurikulum ini dirancang tidak hanya untuk memenuhi regulasi nasional, tetapi juga untuk memastikan keterkaitan yang kuat dengan dunia kerja.

"Seluruh rangkaian pembuatan kurikulum tahun ini adalah bagian dari proses penyelarasan dan finalisasi yang matang, agar siswa benar-benar siap menghadapi tantangan di dunia nyata," ujar beliau.

Kurikulum Harus Adaptif dan Mendalam

Pengawas SMK, Ibu Giyarsih, M.Pd., menjelaskan bahwa penyusunan kurikulum merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun oleh Bapak/Ibu guru. Namun, hal terpenting adalah bagaimana kurikulum tersebut terus dikembangkan menjadi lebih adaptif dan kontekstual.

Beliau juga menekankan bahwa kurikulum harus mulai mengadopsi pendekatan deep learning, serta menyesuaikan Bab 3 tentang pengorganisasian pembelajaran, terutama di bagian:

  • Penilaian intrakurikuler
  • Program Teaching Factory (TEFA)
  • Ekstrakurikuler dan pengembangan diri
  • Struktur kurikulum terbaru (BSP/BSP+)

Masukan Konstruktif dari Mitra Industri dan Komite

Pada sesi diskusi, banyak masukan yang disampaikan untuk memperkuat kualitas kurikulum:

🔹 Bapak Riki Setiawan (CV Soraya): Menyarankan penambahan materi prompt AI selain materi pemrograman konvensional, serta menyarankan pendekatan pembelajaran yang berbasis SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia). Beliau juga mendorong agar SMK mampu menciptakan lulusan yang siap berwirausaha.

🔹 Bapak Eko Setiabudi (Yamaha): Menekankan pentingnya penguatan dasar-dasar teknik di kelas X agar siswa siap mengikuti proyek dan praktik di kelas XI. Ia juga mengingatkan agar penggunaan gadget di sekolah dibatasi, terutama untuk menghindari pemasangan aplikasi yang tidak mendukung pembelajaran.

🔹 Bapak Sri Maryanto, M.Pd. (Majelis Dikdasmen): Mengapresiasi penyusunan kurikulum yang luar biasa, namun mengingatkan agar laporan mutu sekolah (rapor pendidikan) yang mengalami penurunan dapat segera dievaluasi. Beliau juga menyarankan agar khas pendidikan Jogja bisa dimasukkan ke dalam kekhasan kurikulum.

🔹 Bapak Drs. Suyudiharta (Komite Sekolah): Mendorong sinergi yang lebih erat antara sekolah dan orang tua, salah satunya melalui program pengajian wali murid atau kegiatan kolaboratif lainnya.

Penyampaian Kurikulum oleh Tim Sekolah

Waka Kurikulum, Ibu Cahya Wijayati, S.Pd., memaparkan kerangka kurikulum SMK Muhammadiyah Kretek secara menyeluruh, mulai dari struktur, muatan mata pelajaran, pendekatan pembelajaran hingga strategi evaluasi. Dokumen ini disusun dengan mempertimbangkan aspirasi guru, siswa, dan mitra industri.


Menuju SMK yang Tangguh dan Relevan

Dengan pelaksanaan kegiatan sinkronisasi ini, SMK Muhammadiyah Kretek semakin optimis mampu menghasilkan kurikulum yang berorientasi pada masa depan, berbasis kompetensi, dan relevan dengan dunia kerja serta dunia usaha.

Harapannya, kurikulum ini menjadi peta jalan untuk mencetak lulusan yang tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga tangguh, adaptif, dan siap berkarya di tengah perubahan zaman.

0 Komentar

Terbaru